Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang, Imam Maskur, hari Jum’at (20/11), mengunjungi Master Station Compressed Natural Gas (CNG) atau stasiun pengisian gas alam terkompresi. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu berlokasi di Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber.

Imam Maskur mengatakan dari hasil tinjauan di lapangan, dengan adanya BUMD ini berdampak pada pengurangan pengangguran.

“Ini bisa memberikan dampak kepada pemerintah, lingkungan juga akan mendapatkan berkahnya. Dalam arti lingkungan di sini tenaga kerja hampir 90% dari masyarakat Kabupaten Rembang. Jadi, secara otomatis mengurangi pengangguran di sini. Ada 90% dari 35 karyawan 90%nya orang Rembang,” imbuhnya.

Imam Maskur menambahkan dari hasil tinjauannya itu, dirinya melihat potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Rembang yang sangat luar biasa. Karena perusahaan yang beroperasi 7 bulan itu, dalam 1 harinya bisa mengisi gas 15 truk. Dimana masing-masing truk berisi 5.200m³.

Imam Maskur berharap perusahaan yang dikelola oleh BUMD Rembang Migas Energi (RME) bersinergi dengan Perusahaan Hulu Energi (PHE) Randugunting dan Bahtera Abadi Gas (BAG) itu nantinya di tahun 2021 sudah dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Stasiun Pengisian CNG, Wakhid Abdul Hakim menerangkan kapasitas gas yang diambil di master station CNG tersebut baru terpenuhi 70% dari target.

“Kapasitas dari master station 3 mmscfd setara 3.700 mmbtu per hari. Kalau target hari ini masih 70% atau 2.500 mmbtud yang bisa kita serap per hari.”

Hakim menuturkan belum terpenuhinya target karena adanya permintaan customer. Pasalnya, dengan adanya covid-19 produksi menurun. Sehingga permintaan gas dari customer ikut menurun.

Gas dari master CNG di Desa Jatihadi itu menurut Hakim disalurkan di wilayah Provinsi Jawa Tengah mulai dari Kabupaten Pati, Semarang, Salatiga dan Kabupaten Batang. Pasalnya, bila dikirim ke luar Jawa membutuhkan tambahan biaya transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *